![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyqq719Aqmlf9cVRejszv6NK1q4Z1s9jsOI0HzY6ZouUEfIiaWTSOPH01eK2MtzZoNXU7j6lVV4TKjLksnPhocjiInPfC5RvRBZRQwOEpaNXcnk20hNC3w3QDO6PdX5Ts7QI5KxN4V-A6l/s400/Gagal+smbtpn.jpg)
Pengumuman Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN) 2017 sudah bisa dilihat sejak Rabu (26/4/2017). Bagi calon
mahasiswa yang belum lolos, masih banyak jalan untuk mengejar Perguruan Tinggi
Negeri (PTN) impian.
Lewat kesempatan lain, peserta bisa ikut seleksi jalur tertulis
melalui Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2017. SBMPTN akan dilaksanakan 16
Mei 2017 mendatang. Namun, penting untuk segera mendaftar karena registrasi
akan ditutup pada 5 Mei 2017 pukul 22.00 WIB atau saat kuota sudah terpenuhi.
Pendaftaran SBMPTN 2017 dilakukan secara online.
Tata cara pendaftaran dan informasi lengkap bisa dilihat melalui http://pendaftaran.sbmptn.ac.id. Kemudian,
seluruh tata cara pengisian untuk pendaftaran ujian tertulis dan keterampilan
bisa diunduh pula dari laman http://download.sbmptn.ac.id.
Proses seleksi
Sebagai informasi, proses seleksi SBMPTN akan mengadaptasi
ujian melalui computer based testing (CBT),
selain paper based testing (PBT) seperti tahun-tahun
sebelumnya. CBT adalah ujian yang diselenggarakan menggunakan alat
bantu komputer. Dengan demikian, peserta ujian tak lagi berkutat dengan kertas
lembar jawab, tetapi semua dikerjakan di komputer. Mereka membaca soal di layar
komputer dan mengisi jawaban langsung di sana. Proses seperti ini sudah
dilakukan sejak 2016.
Sebanyak 85 PTN yang akan berpartisipasi dalam ujian seleksi
tersebut. Kuota program studi (prodi) yang disediakan pun totalnya 2.954 dengan
jumlah 1.563 untuk prodi Sains dan Teknologi (Saintek) dan 1.391 untuk prodi
Sosial Humaniora (Soshum). Total daya tampung SBMPTN 2017 juga lebih banyak
dari SNMPTN 2017. Dalam SMBPTN tersedia 128.244 kursi dengan rincian 63.685
untuk Saintek dan 64.559 kursi bagi mahasiswa Soshum. Selain SBMPTN, masing-masing PTN juga membuka jalur seleksi
mandiri. Melalui jalur tersebut, kuota mahasiswa diterima berjumlah 30 persen
dari total daya tampung tiap universitas (Sumber:
kompas.com).