Pada awalnya gedung SMAN 2 Sembawa adalah gedung SDN 2 Sembawa yang didirikan pada tahun 1971, kemudian pada tahun 1980 SDN 2 Musi landas dimekarkan menjadi SDN 1 dan SDN 2 Musi Landas. Seiring berjalannya waktu SDN 2 Musi Landas kekurangan murid sehingga SDN 2 dan 1 bergabung kembali dengan menepati gedung SDN 1 Musi Landas yang letaknya tidak jauh dari lokasi SDN 2 Musi Landas. Karena lahan kosong pada tahun 2012 dialihfungsikan menjadi Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Pada akhirnya tahun 2014 dari Sanggar Kegiatan Belajar tersebut dialih fungsikan menjadi SMAN 2 Sembawa.
SMAN 2 Sembawa yang memasuki tahun ke-3 telah mengalami banyak perkembangan dari aspek siswa, guru, sarana prasarana serta prestasi kesiswaan. Didirikan tahun 2014, sarana dan prasarana SMAN 2 Sembawa hanya memiliki 3 ruang belajar bekas SDN 1 Musi Landas dan 2 Ruang ditempati SKB, 1 ruang dapur, 2 ruang wc siswa. Seiring dengan perkembangannya itu, maka SMAN 2 Sembawa sekarang telah memiliki penambahan ruang kelas sehingga menjadi 5 ruang, 1 ruang guru dan ruang kepala sekolah yang ideal. Penambahan buku-buku perpustakaan juga semakin bertambah. Perlengkapan alat-alat olahraga untuk menunjang proses pembelajaran dan ekstrakurikuler pun telah mulai terpenuhi. Peralatan penunjang proses pembelajaran dengan dengan menggunakan perangkat teknologi telah berangsur bertambah seiring dengan kebutuhan akan teknologi informasi.
Dari aspek peserta didik, SMAN 2 Sembawa juga mengalami perkembangan. Diawali dengan memiliki 2 rombel yang terdiri dari 72 peserta didik baru di tahun pembelajaran 2014/2015. Pada tahun pembelajaran 2015/2016 peserta didik baru berjumlah 96 orang sehingga total peserta didik yang dimiliki oleh SMAN 2 Sembawa berjumlah 168 Orang dengan 5 rombel. Pada tahun pembelajaran 2016/2017 diperkirakan penerimaan peserta didik baru SMAN 2 Sembawa sebanyak 3 rombel. Penerimaan peserta didik baru disesuaikan dengan sarana prasarana yang dimiliki SMAN 2 Sembawa. Penerimaan peserta didik baru dilakukan dengan proses penjaringan melalui tes tertulis dengan beberapa mata pelajaran yang telah disiapkan.
Dari aspek tenaga guru dengan rasio paralel kelas serta jumlah peserta didik, SMAN 2 Sembawa secara global telah cukup memiliki tenaga guru. Namun ada beberapa mata pelajaran yang belum memiliki guru dengan kompetensi mata pelajarannya antara lain : Mapel kesenian, Mapel Mulok. Namun tenaga administrasi masih diperlukan penambahan disesuaikan dengan perkembangan SMAN 2 Sembawa.
Beberapa guru telah memanfaatkan ICT untuk proses pembelajaran dilakukan di kelas. Semua itu sesuai dengan harapan dari kurikulum KTSP agar guru menjadi Fasilisator di kelas serta memanfaatkan teknologi informasi. Pengelolaan data administrasi dilakukan dengan manual dan komputerisasi. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka SMAN 2 Sembawa juga telah berusaha mengikuti perkembangan tersebut. Dari aspek penyebaran informasi, SMAN 2 Sembawa memiliki email sekolah (sman2Sembawa@yahoo.co.id) serta pengolaan aplikasi online (Dapodikmen) yang terhubung dengan Pusat Data Statistik Pendidik (PDSP) di Kementerian Pendidikan Kebudayaan. Proses pembelajaran di kelas menggunakan infocus serta laptop.
Dengan usia yang sangat muda, SMAN 2 Sembawa dalam aspek prestasi kesiswaan telah mampu meraih beberapa prestasi. Walaupun tak terlalu banyak namun prestasi tetap selalu didukung dan diberikan apresiasi yang tinggi dari pihak manajemen sekolah. Kegiatan pengembangan diri bagi siswa selalu ditingkatkan setiap waktu. Siswa diberikan pilihan beberapa kegiatan ekstra kurikuler yang dapat mereka pilih sesuai dengan minat. Kegiatan tersebut antara lain : Pramuka, pencak silat, Olahraga, Kesenian dan lain-lain. Hal ini sangat didukung dengan harapan ada keseimbangan antara nilai akademik dan kemampuan soft skill siswa.
Bimbingan konseling atau konsler disiapkan sebagai unit yang dapat memberikan masukan positif bagi pemecahan permasalahan dari tiap-tiap siswa. Hal ini dilakukan agar adanya keseimbangan psikis siswa agar dapat menunjang kemampuan akademisnya. Kesuksesan akademik sangat didukung oleh kedewasaan siswa dalam mengatasi masalah kepribadiannya.