Langsung ke konten utama

Tiga Faktor Penentu Kelulusan SNMPTN

Panitia Pusat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) menggunakan tiga faktor penting dalam menilai siswa untuk lulus masuk ke PTN.  Ketiga faktor itu yakni nilai rapor siswa selama duduk di sekolah menengah atas atau kejuruan, nilai ujian nasional, dan hasil verifikasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Jika satu dari tiga elemen tersebut tidak dipenuhi, kemungkinan siswa untuk lulus SNMPTN cukup kecil. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam menyatakan, nilai Ujian Nasional juga menjadi rujukan bagi kampus yang menggelar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). 

Karena itu, walaupun Ujian Nasional sudah tidak dipakai untuk menentukan kelulusan siswa, nilai Ujian Nasional berkontribusi penting untuk penerimaan ke jenjang pendidikan tinggi. Nilai UN sudah disinkroniasi dengan hasil SNMPTN.

Ketua Panitia Pusat SNMPTN/SBMPTN Ravik Karsidi menegaskan, siswa yang mendapat peluang besar untuk lulus SNMPTN adalah mereka yang mengikuti Ujian Nasional. Sekolah yang tidak lolos verifikasi PDSS bisa menganjurkan siswa-siswinya untuk ikut SBMPTN. Pengumuman kelulusan SNMPTN dilakukan serentak pada pukul 14.00 di situs resmi panitia, (26 April 2017).

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Intan Ahmad mengatakan, nilai hasil ujian SBMPTN bisa dipergunakan untuk perekrutan jalur seleksi mandiri. Dengan demikian, pihak kampus tak perlu menggelar tes tertulis. Metode tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 126/2016 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri. 

Pada tahun ini, ada beberapa perguruan tinggi yang tetap menggelar seleksi mandiri. Di antaranya, Universitas Diponegoro dan Universitas Gadjah Mada. Namun, perguruan tinggi seperti Universitas Padjadjaran, Universitas Indonesia, dan Institut Teknologi Bandung hanya menggelar SBMPTN dan SNMPTN. PTN yang menyelenggarakan seleksi mandiri tidak boleh melebihi 30 persen kuota dari setiap program studi. (Sumber: Edupost.id)


Postingan populer dari blog ini

LOGO SMA NEGERI 2

Berkat Tangan Terampil Bapak Doni Saputra, S.Kom logo ini dibuat dan Mulai digunakan Sejak Tahun Ajaran 2016/2017.

PENGUMUMAN KELULUSAN SISWA KELAS XII TAHUN PELAJARAN 2022-2023

Sejarah Berdirinya SMA Negeri 2 Sembawa

SMAN 2 Sembawa memiliki visi  membentuk manusia yang beriman dan bertakwa, berbudaya, berpikir cerdas dan terampil dalam IPTEK . Keinginan mulia tersebut juga dituangkan dalam beberapa misi antara lain penguasaan pengetahuan dan teknologi namun tak meninggalkan keimanan dan ketakwaan sehingga dapat meningkatkan kemandirian, keuletan serta menghargai antar warga sekolah. Pada awalnya gedung SMAN 2 Sembawa adalah gedung SDN 2 Sembawa yang didirikan pada tahun 1971, kemudian pada tahun 1980 SDN 2 Musi landas dimekarkan menjadi SDN 1 dan SDN 2 Musi Landas. Seiring berjalannya waktu SDN 2 Musi Landas kekurangan murid sehingga SDN 2 dan 1 bergabung kembali dengan menepati gedung SDN 1 Musi Landas yang letaknya tidak jauh dari lokasi SDN 2 Musi Landas. Karena lahan kosong pada tahun 2012 dialihfungsikan menjadi Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Pada akhirnya tahun 2014 dari Sanggar Kegiatan Belajar tersebut dialih fungsikan menjadi SMAN 2 Sembawa. SMAN 2 Sembawa yang memasuki tahun...