![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLTi530Be28cMfL6rXQPAX0pvV8VdQip6-j6wzrhV7qzYCxgD77qnp0RJ5q-md_72ktaLRM8lUpgI-Tfr2pYpD2ZLO42kALEC5spH1qu8-7vGyONH5QS5XcfqKVhcIIkdstDory9N1HYhc/s320/otak.jpg)
Kisah tersebut memang menarik dan memotivasi, tetapi
sayangnya hanya sekadar mitos belaka. Neurologis Barry Gordon dari Johns
Hopkins School of Medicine, Amerika Serikat, bahkan menyebut mitos 10 persen
pantas ditertawakan.
Walaupun tidak ada yang tahu asal mula legenda tersebut,
mitos 10 persen sering kali diasosiasikan dengan psikolog AS William James yang
dikutip pernah menulis dalam bukunya The Energies of Men bahwa
manusia hanya menggunakan sedikit dari sumber daya mental dan fisik yang ada.
“Kenyataannya, kita menggunakan semua bagian dari otak dan
sebagian besar dari otak kita aktif setiap saat,” ujar Gordon kepada Scientific
American 7
Februari 2008. Hanya pada saat kita beristirahatlah, otak juga beristirahat dan
hanya digunakan sebagian. Gordon melanjutkan, gampangnya, otak hanya sekitar
tiga persen dari berat tubuh kita, tetapi menggunakan 20 persen dari energi
tubuh.
Ke mana energi tersebut dialokasikan? Para peneliti berkata
bahwa mayoritas energi digunakan oleh otak untuk menghidupi jutaan neuron yang
berkomunikasi satu sama lain. Inilah yang membuat otak memiliki fungsi yang
lebih tinggi daripada organ lainnya. Sementara
itu, sisanya digunakan oleh otak untuk mengontrol aktivitas lain seperti detak
jantung atau menyetir mobil.
Pendapat Gordon juga disetujui oleh neurologis John Henley
di Mayo Clinic, Rochester, Minn. Meskipun tidak semua bagian otak bekerja di
saat yang sama, para peneliti telah menemukan bahwa dalam waktu 24 jam, seluruh
bagian otak akan bekerja.
“Bukti menunjukkan bahwa dalam sehari Anda menggunakan 100
persen kemampuan otak,” ucap Henley. Dalam tidur sekalipun, korteks frontal
yang berfungsi untuk berpikir, menyadari dirinya, dan mengenali lingkungan
tetap aktif.
Lalu, untuk tindakan sederhana seperti minum kopi di pagi
hari, Anda harus berjalan menuju pembuat kopi, mengambilnya, menuangkan ke
cangkir, dan menyisakan tempat untuk dituangi krim.
Selama proses tersebut berlangsung, lobus oksipital dan
lobus parietal, motorik sensorik dan korteks sensorik motorik, ganglia basal,
otak kecil, dan lobus frontal harus bekerja dan aktivitas neuron terjadi hampir
di seluruh bagian otak dalam waktu beberapa detik.
Henley mengatakan, hal ini bukan berarti bahwa Anda tidak
akan bisa melakukan kegiatan sehari-hari jika ada bagian otak yang terganggu
atau rusak.
“Ada orang-orang yang telah melukai otak mereka atau otaknya
diambil sebagian, tetapi masih bisa hidup seperti biasa. Hal ini karena otak
memiliki cara untuk mengompensasi kekurangannya dan membuat bagian lain yang
tersisa mengambil alih tugas tersebut,” ujarnya (Sumber: kompas.com).